31/12/11

                                                              


Selamat datang tahun baru

Yakobus 4:11-5:1-6

Saudara-saudaraku, janganlah kamu saling memfitnah! Barangsiapa memfitnah saudaranya atau menghakiminya, ia mencela hukum dan menghakiminya; dan jika engkau menghakimi hukum, maka engkau bukanlah penurut hukum, tetapi hakimnya.
Hanya ada satu Pembuat hukum dan Hakim, yaitu Dia yang berkuasa menyelamatkan dan membinasakan. Tetapi siapakah engkau, sehingga engkau mau menghakimi sesamamu manusia?
Jadi sekarang, hai kamu yang berkata: "Hari ini atau besok kami berangkat ke kota anu, dan di sana kami akan tinggal setahun dan berdagang serta mendapat untung,"
sedang kamu tidak tahu apa yang akan terjadi besok. Apakah arti hidupmu? Hidupmu itu sama seperti uap yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap.
Sebenarnya kamu harus berkata: "Jika Tuhan menghendakinya, kami akan hidup dan berbuat ini dan itu."
Tetapi sekarang kamu memegahkan diri dalam congkakmu, dan semua kemegahan yang demikian adalah salah.
Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa.
Jadi sekarang hai kamu orang-orang kaya, menangislah dan merataplah atas sengsara yang akan menimpa kamu!
Kekayaanmu sudah busuk, dan pakaianmu telah dimakan ngengat!
Emas dan perakmu sudah berkarat, dan karatnya akan menjadi kesaksian terhadap kamu dan akan memakan dagingmu seperti api. Kamu telah mengumpulkan harta pada hari-hari yang sedang berakhir.
Sesungguhnya telah terdengar teriakan besar, karena upah yang kamu tahan dari buruh yang telah menuai hasil ladangmu, dan telah sampai ke telinga Tuhan semesta alam keluhan mereka yang menyabit panenmu.
Dalam kemewahan kamu telah hidup dan berfoya-foya di bumi, kamu telah memuaskan hatimu sama seperti pada hari penyembelihan.
Kamu telah menghukum, bahkan membunuh orang yang benar dan ia tidak dapat melawan kamu.

Beberapa penyebab kehancuran (kegagalan)
       
I. Ke-tidak tahuan. Banyak orang sering bilang tahu tapi tahunya cuma sedikit     bicaranya banyak alias kelebihan "bumbu". Kalau dibilang bodoh 'kan jangan, masa' hari gini masih ada orang bodoh.? buta huruf ? tidak masalah, bukan berarti tidak bisa membaca lalu bodoh, orang-orang yang buta huruf hanya tidak belajar membaca tapi mereka tidak bodoh, kalau mereka bodoh, mana ada pertanian, pertambangan dll yang sekarang ini makin populer dan dahsyat. Nah, barangkali kita boleh mencontoh bangsa Jepang, mereka itu kalau bilang "ya saya tahu sedikit" itu artinya mereka tahu banyak, kalau mereka bilang "saya bisa" itu artinya mereka ahli dibilangnya.

II. Ke-tidak puas-an. Ini sedikit lebih berbahaya dari ke-tidak tahu-an. Karena kecenderungan manusia adalah sudah punya satu, ingin dua, sudah dua ingin tiga dan seterusnya. contoh; sudah punya seratus, ingin dua  ratus dst, sudah punya seribu ingin dua ribu dst, sudah punya satu miliar, masih kurang, dst.....akhirnya apa ? 
Yakobus 3:1-3  Dari manakah datangnya sengketa dan pertengkaran di antara kamu? Bukankah datangnya dari hawa nafsumu yang saling berjuang di dalam tubuhmu? Kamu mengingini sesuatu, tetapi kamu tidak memperolehnya, lalu kamu membunuh; kamu iri hati, tetapi kamu tidak mencapai tujuanmu, lalu kamu bertengkar dan kamu berkelahi. Kamu tidak memperoleh apa-apa, karena kamu tidak berdoa. Atau kamu berdoa juga, tetapi kamu tidak menerima apa-apa, karena kamu salah berdoa, sebab yang kamu minta itu hendak kamu habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu. Ketika kita tidak puas dengan apa yang sudah ada maka pada akhirnya nafsu yang mengendalikan keinginan kita, dan lahirlah apa yang sedang trend sekarang, korupsi. Hati-hatilah.

III. Gaya hidup. Barangkali tidak salah kalau saya berpendapat bahwa benar jika kita memiliki budaya "meniru" (meskipun meniru adalah sifat anak-anak/batita-pra remaja), namun sifat ini masih saja kita pertahankan sampai bahkan sudah sangat dewasa, (Maaf ini buat contoh) mis. tadi menjelang subuh ada sebuah acara tayangan ulangan disalah satu stasion TV, ada wawancara dengan seorang pendeta dan artis, beberapa waktu lalu saya melihat beliau "biasa" sebagai mana layaknya seorang pendeta, rambutnya biasa, gayanya biasa dan layak untuk disebut pendeta, tapi saya terkejut juga ketika melihat penampilannya, "loh kog jadi kayak artis yo ?" rambutnya dicepak...plus diberi jabrikan dikit...keren lah. Rm 12:2  Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.Gaya hidup ke-barat-baratan, keartis-artisan, kemewahan dst. adalah sesuatu yang meninggalkan tanda tanya. Kemana arah suatu perubahan, turun atau naik, naik menurut Alkitab kan tidak sama dengan naik menurut gaya dunia (modern dan canggih), malahan bisa jadi menurut dunia turun, menurut Alkitab malah naik. Kesederhaan dan apa adanya, itukan gaya hidup yang Alkitab ajarkan, bukankah begitu ? jangan lupa pepatah dunia,( kuno, tapi pengaruhnya dahsyat) katanya begini  "padi, semakin berisi, semakin merunduk"

IV. Ke-sombongan. Ini adalah sifatnya Lucifer.Dari sifat inilah maka Lucifer di"buang" dan sekarang lebih akrab disebut, Setan atau Iblis dan sejenisnya. Ciri-cirinya perlu ditandai ; 
        @ Ingin semua dengan cara apapun.
        @ Mengamcam
        @ Merampas/merampok/mencuri/profesornya koruptor
        @ Menakut-nakuti
        @ menyerupai/mendompleng/menyamar/munafik(muka dua)
        @ Garang/sangar/jahat/anarkis
        @ Senang mengadu domba/provokator yang jitu/haus darah
        @ tukang manipulasi data/putarbalik/penipu/guru pembohong
     
      Ketika kita bercermin, pasti yang kita lihat adalah wajah kita sendiri, jadi sebelum memulai hari yang sama ditahun yang baru, marilah kita bercermin dengan seksama, dengan bercermin akan memudahkan kita melakukan koreksi, pembenahan dan bahkan pemulihan. Kegagalan adalah bagian dari pembelajaran untuk menjadi lebih kuat dan "sempurna" (lebih baik, lebih benar, lebih mengasihi, lebih sederhana). Tahun lama penuh kemewahan dan barang-barang rampasan, penuh kesombongan dan segala rupa kerakusan...biarkan berlalu, bila perlu tendang kebelakang...dan arahkan pandangan kita ke-atas, kepada Dia yang penuh kasih dan penyayang dan selalu penuh pengampunan bahkan siap memimpin, menuntun langkah hidup kita kepada "ke-sempurna-an" Haleluyah.Selamat datang Tahun Baru, 

Rm 12:9  Hendaklah kasih itu jangan pura-pura! Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik.
Rm 13:10  Kasih tidak berbuat jahat terhadap sesama manusia, karena itu kasih adalah kegenapan hukum Taurat.
1Kor 13:4  Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong.
Galatia 5: 22  Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,
23  kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.
24  Barangsiapa menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya.
25  Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh,
26  dan janganlah kita gila hormat, janganlah kita saling menantang dan saling mendengki.

31 des.2011 by.lydia k
   
                         

        

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
  •  

    Copyright 2010 GSJA Serang.

    Theme by WordpressCenter.com.
    Blogger Template by Beta Templates.