25/11/11

          "Darimana datangnya cinta dari mata turun kehati" pepatah ini sangat menggoda, bukan hanya bagi laki-laki saja tapi juga bagi perempuan. Cinta selalu ada dimanapun kita  berada, dirumah, disekolah, ditempat bekerja, dimana ada aktifitas disitu ada cinta. Maka tidak jarang dikemudian hari ada "cin-lok" (cinta lokasi). Menjalin hubungan sampai pada akhirnya saling cinta pasti tidaklah mudah. Bayangkan saja dari mata turun kehati...harus ada tahapan demi tahapan, bertemu pertama, 'dilala' bertemu kedua ditempat yang tidak terduga, berpandang-pandangan dan saling 'curiga' ah kog bertemu disini, adakah benih...?
Tidak lama kemudian ada pertemuan tak sengaja yang memberi sedikit getaran, sehingga ada pertemuan-pertemuan selanjutnya yang disinyalir sebagai tanda cinta, dan mungkin jodoh.
         Mengagumkan memang, tapi 'cinta saja tidak cukup' untuk kelanggengan sebuah hubungan. 
Mengapa ? karena 'cinta' ibarat  tinta. Tinta yang berkualitas tidak  akan mudah luntur, meskipun kena sinar matahari dan cuaca serta dimakan usia.
      Sebuah kisah cinta dalam Kitab Rut yang mengharukan adalah ketika Elimelekh mengajak seluruh keluarganya mengungsi ke-Moab karena terjadi bala kelaparan di-Betlehem (yang arti katanya 'rumah roti'), demi kelangsungan hidup maka mereka meninggalkan negerinya. Tapi apa yang terjadi dikemudian hari adalah Elimelekh akhirnya meninggal, demikian juga, anak-anak nya Mahlon dan Kilyon juga meninggal. Perempuan Moab yang menjadi menantu Naomi pun menjadi janda. Menurut adat istiadat bangsa Israel jika anak laki-laki mati maka apabila masih ada anak laki-laki lain yang belum mempunyai istri, dapat menggantikan orang laki-laki yang meninggal itu untuk menjadi pengganti yang mati. Tapi "....tidak mungkin aku memberikan kepadamu anak laki-laki sekalipun malam ini aku mempunyai suami..." begitu alasan Naomi kepada menantu-menantunya. 
      Dengan sedih akhirnya Orpah meninggalkan mertuanya dan kembali ke-Moab. Saya rasa Naomi sedang berpikir bahwa kali ini pun Rut akan kembali ke-kampung halamannya seperti halnya Orpah. Sangat masuk akal untuk meninggalkan mertuanya dalam keadaan seperti ini. Rut tidak hanya mencintai suaminya, tetapi juga mertuanya. Tapi apakah cinta saja sudah cukup ?  Tidak. Rut tidak hanya memiliki cinta tapi ia telah mengambil resiko meninggalkan negerinya, keluarganya, bahkan dewanya untuk mengabdi kepada mertuanya, ia telah mengambil langkah yang sangat berani. Tetapi kata Rut: "Janganlah desak aku meninggalkan engkau dan pulang dengan tidak mengikuti engkau; sebab ke mana engkau pergi, ke situ jugalah aku pergi, dan di mana engkau bermalam, di situ jugalah aku bermalam: bangsamulah bangsaku dan Allahmulah Allahku; di mana engkau mati, akupun mati di sana, dan di sanalah aku dikuburkan. Beginilah kiranya TUHAN menghukum aku, bahkan lebih lagi dari pada itu, jikalau sesuatu apapun memisahkan aku dari engkau, selain dari pada maut!"
Rut 1:16,17
        Dalam sebuah hubungan, cinta saja tidak cukup, kasih harus berada diantaranya, karena kasih mengandung unsur ilahi. Kasihlah yang membuat kesulitan sebagai warna lain dalam kehidupan, dan gelombang sebagai nada-nada indah yang menyertai. Hubungan suami istri yang rumit dan unik akan menjadi indah jika ada kasih diantara mereka. Kasih itulah pengabdian dan pengorbanan. Dalam menjalin hubungan tidak mungkin keduanya saling mengabdi atau saling berkorban, melainkan haruslah salah satu diantaranya, dan dialah yang menjadi  pemenang, dialah yang yang istimewa. Naomi pasti merasa puas dan bangga memiliki menantu seperti Rut. Dalam hal ini Naomi hanya memberikan pilihan, dan Rut telah memilih dengan tepat. Perempuan-perempuan yang hebat dalam Alkitab adalah mereka yang mengabdi dan berkorban karena penuh cinta dan kasih. 
      Berbahagialah Boas yang mendapatkan Rut sebagai istrinya, berbahagialah .....dan berbahagialah Daud yang memiliki nenek yang hebat. Hmm ...berbahagialah juga semua suami yang memiliki istri yang penuh cinta dan penuh kasih. by lydia ku
                  

0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
  •  

    Copyright 2010 GSJA Serang.

    Theme by WordpressCenter.com.
    Blogger Template by Beta Templates.