21/04/12






Warna Warni 


Tahun 2012 bulan 2 ( Februari ), mungkin tanggal 2, atau tanggal 20, atau tanggal 22 bisa menjadi tanggal yang cantik untuk mengadakan syukuran karena GSJA Serang usianya sudah 20thn. Tapi sayang sekali tidak ada semaraknya, tidak ada semerbaknya, malahan yang ada kesunyian dan keheningan. Puji Tuhan untuk suasana ini karena tahun-tahun ini menjadi tahun prihatian. 
Keadaan Ekonomi masyarakat sedang mengalami kesulitan, khususnya jemaat GSJA Serang (?), namun kami terus maju, ibarat berjalan diatas salju, dingin dan sunyi, kami terus saja berjalan karena ada kehangatan Roh Kudus didalam kami yang memberi Penghiburan.
Dua puluh tahun ketika belum terlewati terasa lama, berat, sulit dan kadang ingin berkata "sampai disini saja Tuhan, boleh tidak ?" Tapi ketika sudah terlewati ternyata Tuhan itu tetap saja sama, Dia tidak pernah berubah merencanakan kehendakNya, siapapun dan bagaimanapun kami. Haleluyah.

Suatu hari ada seorang pendeta memberikan argumen tentang bahwa gereja-gereja sekarang mengalami krisis penambahan jiwa, karena menurut penglihatan beliau, orang-orang itu hanya pindah-pindah, tidak senang digereja ini, pindah kegereja itu, diiming-iming gereja itu pindah lagi plus sambil  jelek-jelekin pendeta dan gereja sebelumnya. Waduh ! Tapi kami tidak sependapat, memang ada jemaat yang pindah-pindah ( yang jenis ini memang istimewa ), juga ada yang pindahan karena cari yang deket, karena merantau, tapi  digereja kami sebagian besarnya karena baru, lalu ada juga dari mereka pindah dengan alasan yang kurang lebih seperti diatas tadi.  Tetapi, mereka yang bertumbuh masih setia sampai hari ini, terus maju dan terus berjuang. Puji Tuhan.

Guru-guru Sekolah Minggu di GSJA Serang, semuanya berasal dari anak-anak Sekolah Minggu, dan dari tahun ketahun ya seperti itu. Puji Tuhan. Malahan ada yang sudah jadi guru Sekolah Minggu, bahkan sudah diberkati keluarganya dan ekonominya malah pindah kegereja lain, buat kami tidak menjadi masalah karena mereka-mereka tidak 'terikat kontrak kerja' dengan GSJA Serang, kecuali kalau orang tersebut adalah Pelayan Injil yang terdaftar di Organisasi GSJA, maka harus melalui prosedur. ADRT GSJA malahan membuat aturan apabila ada anggota jemaat dalam waktu tertentu tidak pernah lagi aktif di GSJA setempat, itu dianggap sebagai "bukan" lagi anggota, walaupun demikian itu bergantung dari kebijakan Gembala Jemaat setempat. Nah, Gembala GSJA Serang sangat terbuka untuk memberi kesempatan, dan masih bersedia melayani jika jemaat tersebut masih membuka hati dan bersedia dibimbing.

Soal kesulitan, tantangan, pergumulan ? Hebat kalau ada orang yang tidak mengalaminya. Kami alami juga, dan itulah...kadang terseok-seok ( puitis ya ), kadang terpana, kadang tersenyum, kadang menangis juga, dan dari semua pengalaman itu ternyata, kami jadi semakin dewasa, semakin banyak tahu, semakin mengerti dan semakin menajdi lebih kuat. Puji Tuhan. Semua itu karena kasih karunia Tuhan.

Sekarang GSJA Serang terus berbenah, dari tidak punya tempat tetap (dulu diledekin teman-teman), sampai bisa punya tempat sendiri, dari bangunan sederhana menjadi lebih baik (belum bagus), ada ruang-ruang untuk Sekolah Minggu ( atas prakarsa dan sponsor utama Bapak Utju Musli, akrab dipanggil pak Tek Tju ), dulu tempat ini waktu kami akan membeli, harganya dari Rp. 125 juta jadi 100 juta. Masyarakat disekitar lingkungan Jl.Kapten Suwardo ini, ketika kami membeli tempat ini, karena beberapa orang disini mengenal kami, maka merekalah yang memperkenalkan tempat ini sebagai gereja, jadi kami tidak perlu susah payah mempromosikan, mula-mula kami agak berhati-hati untuk memperkenalkan, tapi karena mereka yang mendahului kami, ya Puji Tuhan, jadi sedikit lebih mudah. Sekarang, wah nilai ekonomi tempat ini ( katanya ) sudah milyaran rupiah, hm...masak sih ? Semoga.

Manusia adalah makhluk sosial jadi jika menyentuh bagian ini agak merepotkan, tapi tidak mengapa hanya, perlu waspada. Kesenjangan Sosial adalah salah satu faktor pemicu perpecahan dan kerusuhan. Maka perlu sekali gereja-gereja mewaspadainya, di GSJA Serang tidak ada papan nama penunjuk bahwa itu adalah tempat kebaktian, tapi masyarakat dilingkungan kami sudah mengetahui bahwa itu tempat kebaktian, ada pengorbanan-pengorbanan yang kami lakukan meskipun tidak seperti yang diharapkan, tetapi Puji Tuhan cukup memberi dampak bagi masyarakat. Misalnya, keramah tamahan, perhatian ketika ada duka, ada syukuran, ada undangan pernikahan, ada kesulitan lain yang sifatnya umum. Pemberian sembako bukanlah satu-satunya alat pendekatan, tetapi adaptasi barangkali lebih tepat, juga bukan exclusif-isme, ( mentang-mentang anak raja ! maaf ya...). Kami sering bertanya sama Tuhan, "Tuhan memangnya kalau jadi anak Tuhan terlebih Hamba Tuhan, harus keren ? harus punya rumah dan mobil ? harus perlente ? harus terkenal/top ?..." tapi kami sulit sekali mendapatkan jawabannya. Dulu ada pendeta yang 'bernubuat' ( kira-2 kalau tidak salah ingat, itu tahun 1996-1997 ) bahwa kami akan mempunyai mobil Panther warna putih, katanya, "Tuhan sudah memperlihatkannya kepada saya", tahukan anda bahwa sampai hari ini, sulit sekali untuk melihat apalagi mewujudkannya, dan belum ada tanda-tanda bahwa kami akan memiliki mobil itu, yang ada, sejak dulu, kami  ingin sekali mempunyai mobil Nissan Teranno, tidak apa tahun tua juga boleh, yang penting masih sehat, itupun, sudah bawa dalam doa belum ada tanda-tanda bahwa kami akan memilikinya. Yang ada sekarang mobil kijang taon berapa 'tuh '82 (?) yang mendapat  gelar kehormatan  PAJERO (singkatan) = PAnjang-JElek-ROmbeng. ( semoga ada orang yang membaca tulisan ini, digerakkan hatinya oleh Roh Kudus untuk mewujudkannya, Amin ! hahaha ).

Kenangan-Kenangan selama kurun waktu 20thn. GSJA Serang, sebenarnya sudah sangat banyak. Kegiatan-kegiatan juga sangat banyak meskipun sebagiannya tidak berfaedah, pengalaman-pengalaman juga sudah banyak, meskipun masih tetap kurang pengalaman. Kunjungan-kunjungan dari sesama anak-anak Tuhan, Hamba-hamba Tuhan juga sudah banyak, walaupun masih kurang banyak, pembenahan-pembenahan terus berjalan, baik secara fisik, mental dan utamanya rohani, pertumbuhan kualitas memang menjadi utama, dan kuantitas yang berikutnya. Doa-doa terus saja dinaikan baik untuk GSJA Serang sendiri, maupun lingkungan masyarakat dan Banten umumnya.

Banten adalah suatu wilayah Indonesia yang terletak dibagian Barat Jawa Barat, tahukah anda artinya Banten ? Banten menurut penduduk asli Serang-Banten ( karena Banten indentik dengan kota Serang, jadi Serang adalah Banten, gimana nih ? ) adalah = bantah. ketika gereja kami diresolusi tahun 1995, sebagian masyarakat penduduk asli didaerah itu tidak setuju ( mungkin yang berpendidikan kali ya ? ), lalu seorang dari antara mereka yang cukup dikenal baik berkata : "pak, Banten artinya bantah, maka tidak heran kalau sebagian dari 'kita' susah diajak kompromi maunya bantah aja..." Jadi memang mungkin ini sudah menjadi tradisi masyarakat wilayah ini dan buat kami tidak menjadi masalah, "mengalah" adalah lawan dari membantah. Bukankah ? (  Serang kampung kedua bagi kami, kami cinta kota Serang ).

20th GSJA Serang, untuk mengadakan syukuran sebenarnya masih bisa kapan saja asal masih ditahun ini, tapi tidak syukuran juga bukan masalah. 20th memang waktu yang panjang berjalannya, tapi waktu yang singkat juga untuk mengenangnya, tidak terasa. Perintis GSJA Serang  Bapak Pdt.Rinaldy Wijaya sudah mendahului kami 'pulang' kerumah Bapa, salah satu sponsornya  Ibu Netty Taswin juga sudah 'pulang', gembala senior kami Bpk.Pdt.Stanley Ahimsa juga sudah 'pulang', bapak saya yang juga andil memperbaiki gedung gereja yang lama juga sudah 'pulang', ( baca ruang kesaksian 'sekarang kursi roda itu kosong, di blog ini ) memang sedih mengingat semua itu, tapi itulah betapa cepatnya waktu berlalu. Ketika kami masuk kota Serang tahun 1992, Serang masih sepi, fasilitas umum masih terbatas, coba lihat sekarang... maju pesat !!!  setelah 20th. Luar biasa.

Ada sebuah syair lagu yang selalu menguatkan saya.

Ku senang melayani Tuhan, ku tahu Tuhan ada
Dalam peprangan Tuhan ada, dalam suka duka Dia ada
Biar Iblis kata Dia tiada, ku yakin Dia ada

Ya, ini lagu kuno, tidak terkenal, tapi sudah saya kenal sejak masih anak-anak, waktu itu masih dikampung pula, desa Motoling (yang kucintai). Kalau nyanyi lagu ini (dalam keadaan yang paling berat) selalu teringat perjuangan kami dan kesedihan ingat orang-rang yang mendahuli kami.

Ibrani 10:32  Ingatlah akan masa yang lalu. Sesudah kamu menerima terang, kamu banyak menderita oleh karena kamu bertahan dalam perjuangan yang berat,
33  baik waktu kamu dijadikan tontonan oleh cercaan dan penderitaan, maupun waktu kamu mengambil bagian dalam penderitaan mereka yang diperlakukan sedemikian.
34  Memang kamu telah turut mengambil bagian dalam penderitaan orang-orang hukuman dan ketika harta kamu dirampas, kamu menerima hal itu dengan sukacita, sebab kamu tahu, bahwa kamu memiliki harta yang lebih baik dan yang lebih menetap sifatnya.
35  Sebab itu janganlah kamu melepaskan kepercayaanmu, karena besar upah yang menantinya.
36  Sebab kamu memerlukan ketekunan, supaya sesudah kamu melakukan kehendak Allah, kamu memperoleh apa yang dijanjikan itu.
37  "Sebab sedikit, bahkan sangat sedikit waktu lagi, dan Ia yang akan datang, sudah akan ada, tanpa menangguhkan kedatangan-Nya.
38  Tetapi orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman, dan apabila ia mengundurkan diri, maka Aku tidak berkenan kepadanya."
39  Tetapi kita bukanlah orang-orang yang mengundurkan diri dan binasa, tetapi orang-orang yang percaya dan yang beroleh hidup.

Selamat Ulang Tahun ke-20th GSJA Serang, semoga terus bertumbuh dan berbuah sampai Maranatha. Amin.

catatan : lihat juga jadual kebaktian GSJA Serang.

by pdt.lydia k

















  



0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
  •  

    Copyright 2010 GSJA Serang.

    Theme by WordpressCenter.com.
    Blogger Template by Beta Templates.