15/11/11




Perempuan


          Perempuan diciptakan untuk menjadi Ibu. Meskipun tidak semua menjadi ibu, juga  tidak semua berhasil menjadi ibu yang baik. Saya tersanjung sudah menjadi ibu bahkan sudah menjadi nenek. Anak-anak yang baik, sehat dan pandai lahir dari perempuan-perempuan yang siap menjadi ibu. Menurut hemat saya memang sulit menjadi ibu, karena harus memenuhi banyak persyaratan. Kaum lelaki didunia ini selalu mengatakan bahwa perempuan yang dicintainya "cantik", walaupun jelek menurut pandangan orang lain. Bukankah ini berarti bahwa cantik itu sangat relatif, perempuan cantik dari hati sangat dicari oleh kaum laki-laki yang baik dan bertanggung jawab. Kaum laki-laki akan menjadi lebih hebat dan kuat jika mempunyai istri yang cantik hatinya dan cantik juga parasnya, Puji Tuhan.
           Raja Ahasyweros mempunyai istri yang sangat cantik bernama Wasti, beliau sangat bangga dan selalu ingin memamerkan kecantikannya kepada pejabat-pejabat dan tamu-tamu terhormat lainnya, namun apa yang kita dengar adalah Wasti tidak menghormati perintah raja yang adalah suaminya sendiri. Apakah akibatnya ?, Wasti di'usir' dari istananya dan Ahasyweros mencari permaisuri lain sebagai pengganti dan secara kasat mata Ahasyweros menginginkan perempuan cantik yang mau menghormati suaminya. Lalu dibuatlah semacam kontes kecantikan untuk mencari pengganti Wasti, dan lahirlah seorang Ester yang direferensikan oleh para konsultan kecantikan dan kepribadian istana bahwa Ester jauh lebih baik ketimbang Wasti, rupanya kecantikan fisik seorang Wasti lebih menonjol ketimbang kecantikan hatinya.
              Perempuan  cantik fisik dan cantik hati adalah perempuan yang sulit dicari, 'harus' dicari dengan teliti diantara sekian banyak 'wanita'. Perempuan-perempuan yang cantik hatinya memang tidak banyak bicara, biasanya mereka berada ditempat-tempat yang seharusnya, misalnya diantara orang-orang yang membutuhkan kehadirannya. Jika ia bekerja maka dia akan selalu berusaha untuk membantu meskipun dia sendiri kadang tidak diperhatikan, selalu saja memberi perhatian bukan menjadi perhatian. Ia pandai sekali membagi waktunya untuk dirinya sendiri dan untuk orang lain, ia tahu bagaimana melayani orang-orang yang layak untuk dilayani. Ia selalu tersenyum ketika ada yang memalingkan wajahnya karena mungkin ia tidak nampak seksi secara fisik, tapi coba lihat anak-anak sangat menyukai ketika ia sedang bercerita dan  selalu ingin berada didekatnya. Ia bahkan pandai memulihkan dirinya sendiri ketika ia letih dan lesu.
          Saya seorang ibu dan juga nenek, tersanjung dipanggil mamah dan eyang putri, juga  berperan sebagai  ibu dan nenek bagi jemaat. Perempuan-perempuan muda sering bertanya, bagaimana menjadi seperti sekarang ? saya tidak dapat menjawab dengan kata-kata, tetapi saya yakin bahwa mereka ingin menjadi ibu bahkan nenek yang baik. Teladan adalah jawaban yang tepat bagi mereka, karena jika memberi jawaban secara teori, wah...saya rasa mereka lebih pandai dan lebih tahu soal itu. Banyak buku-buku yang bisa memberi jawaban, bisa membaca begitu banyak artikel melalui internet.
             Dikelas bimbingan pra-nikah, saya selalu mengawali pelajaran dengan pertanyaan, untuk apa mereka menikah (tujuan pernikahan) ?, jawaban yang saya dapatkan hampir semua calon mempelai adalah sama, karena cinta. Cinta bukanlah syarat untuk seseorang menikah, karena cinta akan luntur jika terserang 'kan-ker' alias kantong kering, atau sering terlambat pulang kerja, sering berbeda pendapat, selera dan hobi sering bentrok. Cinta sering hilang pada usia pernikahan melewati tahun ke-7.
          Zaman kakek nenek saya; cinta selalu diikut sertakan bersama waktu dan hari-hari yang berjalan seiring dengan pernikahan mereka dan tidak jarang malah semakin lama mereka bersama semakin tumbuh cinta mereka sampai maut memisahkan mereka, artinya cinta tumbuh ketika mereka sudah menikah, bukan sebelum menikah. Sekarang ? suami-suami muda seringkali mengeluh karena istri-istri mereka tidak memahami situasi dan kondisi pekerjaan serta usaha mereka, istri-istri muda sering mengeluh karena suami hanya bersikap baik dan mesra hanya pada waktu mereka hamil, setelah itu ? biasa-biasa saja. "dulu baik hati, setelah menikah, menjadi ringan tangan, dulu mesra, sekarang apa...? salah sedikit bentak-bentak..." dan masih banyak lagi. Sebelum mereka menikah sudah diperingatkan dalam bimbingan pra nikah bahwa menikah itu sangat tidak menyenangkan, istri harus tunduk kepada suami seperti kepada Kristus, dan suami harus mengasihi istri seperti mengasihi dirinya sendiri.
             Ketika saya akan menikah, tidak ada kelas bimbingan pranikah, tidak ada konseling pernikahan dan serupa itu. Saya ingat ketika saya masih disekolah Alkitab, saya mempunyai ide untuk sharing dengan ibu-ibu senior (istri-istri dosen), tapi oleh mereka saya dianggap ingin menyelidik, ingin tahu seperti apa keluarga mereka. Perempuan-perempuan muda akhir zaman ini harus bersyukur karena yang dulunya tidak saya alami sekalipun saya harapkan, sekarang sudah tersedia dan lengkap. Sewaktu saya masih remaja, nasehat ibu saya hanya satu kalimat sederhana saja, "dimanapun, kapanpun jagalah kekudusan nama Tuhan dan pandai-pandai membawa diri" waktu itu saya belum mengerti, tapi selalu saya ingat dan betapa sulit untuk menjaga kekudusan nama Tuhan, tidak semudah mendengarkannya.
                Demikianlah selama pernikahan sampai hari ini dengan gelar istri, ibu dan nenek bukanlah sesuatu yang mudah dilewati, tetapi alangkah hebatnya seorang perempuan ketika melihat bahwa anak laki-laki siap menjadi laki-laki dan anak perempuan siap menjadi perempuan. Segala perjuangan selama menjadi teladan bagi mereka tidaklah sia-sia sekalipun bagi mereka ibunya bukanlah perempuan yang sempurna.
                     Jika anda adalah perempuan-perempuan yang istimewa baca dengan teliti dan pelajari dengan seksama nasehat Raja Salomo di kitab Amsal 31, judul perikopnya "Epilog: Istri yang cakap" plus Efesus 5:22-33, ya...!? sekalipun anda belum menjadi istri, tapi anda diciptakan untuk menjadi ibu kan ? by Lydia K






0 komentar:

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.
  •  

    Copyright 2010 GSJA Serang.

    Theme by WordpressCenter.com.
    Blogger Template by Beta Templates.